MEKANISME KERJA ENZIM


Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu dengan yang lain. Jika suatumolekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, substrat akan menempelpada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat pada enzim disebut dengansisi aktif.Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Banyak enzim yang dapat bekerja bolak-balik (reversible). Enzim dapatmengubah substrat menjadi hasil akhir dan juga dapat mengubah hasil akhir menjadi substrat jika lingkungannya berubah. Misalnya, enzim lipase dapatberfungsi katalisator dalam perubahan lemak menjadi asam lemak dan glilserol.Enzim lipase juga dapat mengubah kembali asam lemak dan gliserol menjadilemak (lipid).Enzim juga bekerja secara spesifik, artinya enzim mempunyai fungsi yang khusus.Jika enzim berbeda maka hasilnya akan berbeda pula. Misalnya, pemecahanrafinosa (suatu trisakarida). Jika dilakukan oleh enzim sukrase rafinosa akanterurai menjadi melibiosa dan fruktosa, sedangkan jika dilakukan dengan olehenzim emulsion rafinosa akan terurai menjadi sukrosa dan galaktosa.Ada dua teori mengenai mekanisme kerja enzim, yaitu lock and key theory daninduced fit theory.1) Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci)Teori ini dikemukakan oleh Fischer (1988). Menurutnya, enzim diumpamakansebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatandengan substrat yang disebut dengan sisi aktif, sedangkan substrat sebagai kuncikarena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim.Substrat dapat berikatan dengan enzim jika sesuai dengan sisi aktif enzim.Sisiaktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenissubstrat saja, hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yangmempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan danmembentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabilsehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzimmengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif akan berubahsehingga substrat tidak sesuai lagi.
Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yangsama.2) Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
 
Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland.Menurutnya, sisi aktif enzimbersifat fleksibel.Akibatnya, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk menyesuaikanbentuk substrat.Teori ini sesuai dengan mekanisme kerja enzim yangtsesungguhnya.Reaksi antara substrat dengan enzim berlangsung karena adanya induksi molekulsubstrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifatfleksibel dalam menyesuaikan stuktur sesuai dengan struktur substrat. Ketikasubstrat memasuki sisi aktif enzim, maka enzim akan terinduksi dan kemudianmengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yangsemula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemudian terjadi pengikatan substrat olehenzim yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.
Produk kemudiandilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula dan siap untuk mengikatsubstrat baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar