Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di
depan –ase digunakan nama substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi
yang dikatalisis. Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain.
Tetapi pedoman pemberian nama tersebut diatas tidak selalu digunakann. Hal ini
disebabkan nama tersebut digunakan sebelum pedoman pemberian nama diterima dan nama
tersebut sudah umum digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam
Daftar Istilah Kimia Organik (1978), akhiran –ase tersebut diganti dengan –asa.
International Union of Biochemistry and Molecular Biology telah mengembangkan suatu tatanama untuk enzim, yang disebut sebagai nomor EC; tiap-tiap enzim memiliki empat digit nomor urut
International Union of Biochemistry and Molecular Biology telah mengembangkan suatu tatanama untuk enzim, yang disebut sebagai nomor EC; tiap-tiap enzim memiliki empat digit nomor urut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar